UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Pengertian Purana: Memahami Warisan Kebijaksanaan dan Kekayaan Spiritual dalam Sastra Hindu

Purana: Memahami Warisan Kebijaksanaan dan Kekayaan Spiritual dalam Sastra Hindu
Purana merupakan salah satu jenis teks suci dalam agama Hindu yang memiliki peran penting dalam menjelaskan ajaran-ajaran agama, mitologi, sejarah, dan kosmologi. Purana umumnya disusun dalam bentuk prosa, meskipun beberapa bagian di dalamnya juga terdapat dalam bentuk puisi. Sebagai warisan sastra kuno yang ditulia oleh para Resi, Purana membentuk landasan spiritual yang kokoh bagi umat Hindu, menyajikan cerita-cerita yang kaya akan makna dan ajaran yang memberi arahan bagi kehidupan manusia. Dengan keberagaman isinya, Purana menjadi jendela yang membuka wawasan tentang kekayaan dan kedalaman filsafat serta spiritualitas dalam tradisi Hindu.

Pengertian Purana

Pengertian Purana
Istilah Purana (:पुराण) purāṇa berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu "Pura" yang berarti "kuno" dan "Ana" yang berarti "menceritakan". Dalam Purana, kata "pura" memiliki dua makna, yakni masa lampau dan masa yang akan datang. Secara esensial, setiap cerita dalam Purana mengandung ajaran agama. Purana merupakan bagian dari kesusastraan Hindu yang memuat mitologi, legenda, dan kisah-kisah zaman dulu. Kata "Purana" sendiri berarti sejarah kuno atau cerita kuno.

Ada 18 kitab Purana yang terkenal dengan sebutan "Mahapurana". Penulisan kitab-kitab Purana diperkirakan dimulai sejak sekitar tahun 500 SM. Dilihat dari bentuk dan teksnya, Purana dapat disebut sebagai sebuah Itihasa karena memuat catatan tentang berbagai kejadian yang bersifat sejarah. Sementara itu, berdasarkan kedudukannya, Purana merupakan jenis kitab Upaveda yang berdiri sendiri, sejajar dengan Itihasa.

Purana secara kolektif mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari penciptaan alam semesta, mitologi dewa-dewa, kisah-kisah para raja dan ksatria, hingga ajaran-ajaran filosofis dan etika. Dan juga memuat panduan tentang tata cara ibadah, ritual, dan perayaan keagamaan.

Purana tidak hanya berfungsi sebagai sumber pengetahuan agama Hindu, tetapi juga sebagai sarana untuk menyampaikan nilai-nilai moral, etika, dan ajaran spiritual kepada umat Hindu. Keberadaannya sebagai teks suci memberikan arahan dan panduan bagi praktik keagamaan dan kehidupan sehari-hari umat Hindu.

Manfaat dan Tujuan Purana

Manfaat dan Tujuan Purana
Kehadiran Purana memiliki tujuan dan sejumlah manfaat yang penting bagi umat Hindu, di antaranya sebagai berikut:

  1. Menjaga dan Menyampaikan Ajaran Agama: Purana berperan krusial dalam menyampaikan ajaran-ajaran keagamaan. Melalui karya ini, umat Hindu memperoleh petunjuk tentang etika dan tata cara peribadatan. Kisah-kisah yang terdapat dalam Purana memberikan contoh tentang perilaku yang baik atau buruk, membentuk fondasi moral umat Hindu.
  2. Mengenalkan Berbagai Dewa dan Dewi: Purana memainkan peran penting dalam memperkenalkan dewa dan dewi yang ada dalam ajaran Hindu. Karya ini menjelaskan tentang berbagai aspek Tuhan, menyajikan cara-cara pemujaan yang sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh mereka.
  3. Menjelaskan Kosmologi dan Penciptaan: Purana memberikan gambaran yang jelas tentang konsep kosmologi Hindu serta penciptaan alam semesta. Karya ini menjelaskan proses terbentuknya dunia, siklus penciptaan, pemeliharaan, hingga pemusnahannya. Bahkan, Purana juga menjelaskan siklus reinkarnasi yang dialami oleh umat manusia.
  4. Pengajaran Melalui Alegori: Cerita-cerita dalam Purana umumnya disampaikan melalui alegori atau simbolisme. Ini memberikan kedalaman makna, memungkinkan terbentuknya pemahaman dan interpretasi yang filosofis bagi pembaca.

Daftar Kitab Purana

Daftar Kitab Purana
Secara umum dan berdasarkan catatan yang dikumpulkan, terdapat 18 kitab Purana yang juga dikenal sebagai kitab-kitab Mahapurana. Berikut adalah daftar nama 18 jenis kitab Purana:

1. Brahma Purana

Brahma Purana merupakan salah satu dari 18 Purana utama dalam agama Hindu. Purana ini fokus pada cerita-cerita yang berkaitan dengan Dewa Brahma, pencipta alam semesta menurut kepercayaan Hindu. Isi Brahma Purana meliputi berbagai topik seperti penciptaan alam semesta, mitologi, etika, tata cara ritual, dan pengetahuan filosofis.

2. Padma Purana

Padma Purana adalah Purana yang dianggap sangat penting dalam agama Hindu. Purana ini terkenal karena melibatkan dialog antara Dewa Dewa Wisnu dengan dengan Dewa Brahma, di mana mereka membahas berbagai aspek kehidupan dan spiritualitas. Padma Purana juga memuat banyak ajaran agama, kisah-kisah mitologi, dan tata cara upacara keagamaan.

3. Vishnu Purana

Vishnu Purana adalah salah satu Purana yang paling populer dan dihormati dalam agama Hindu. Purana ini secara khusus menyoroti kehidupan, ajaran, dan perbuatan Dewa Wisnu, dewa pemelihara dalam trinitas Hindu. Vishnu Purana menjelaskan konsep penciptaan, pemeliharaan, dan pemusnahan alam semesta, serta menyampaikan ajaran-ajaran moral dan filosofis.

4. Vayu Purana

Vayu Purana adalah Purana yang memberikan penekanan pada peran Dewa Angin, atau Vayu, dalam mitologi Hindu. Purana ini mencakup berbagai topik seperti mitologi, sejarah, tata cara upacara keagamaan, dan petunjuk etika. Vayu Purana juga mengandung kisah-kisah tentang dewa-dewi lainnya dan peristiwa-peristiwa penting dalam tradisi Hindu.

5. Bhagavata Purana

Bhagavata Purana, juga dikenal sebagai Srimad Bhagavatam, merupakan salah satu Purana yang paling dihormati dalam agama Hindu. Purana ini secara khusus mengabdikan dirinya pada ajaran-ajaran dan kehidupan Dewa Krishna, inkarnasi Wisnu yang paling terkenal dalam agama Hindu. Bhagavata Purana menekankan pentingnya bhakti (kehambaan) kepada Dewa Krishna sebagai jalan spiritual utama.

6. Naradiya Purana

Naradiya Purana adalah Purana yang diberi nama sesuai dengan tokohnya, yaitu Narada, seorang Rishi atau pertapa yang terkenal dalam mitologi Hindu. Purana ini berisi ajaran-ajaran moral dan filosofis yang disampaikan oleh Narada kepada berbagai tokoh dan manusia. Selain itu, Naradiya Purana juga memuat kisah-kisah mitologis dan tata cara pelaksanaan yadnya atau upacara keagamaan.

7. Markandeya Purana

Markandeya Purana mengambil nama dari tokohnya, Rishi Markandeya, seorang pertapa yang dianggap sangat bijaksana dalam tradisi Hindu. Purana ini memuat berbagai kisah dan ajaran yang disampaikan oleh Markandeya kepada para muridnya, termasuk kisah tentang penciptaan alam semesta, berbagai dewa dan dewi, serta berbagai aspek kehidupan dan spiritualitas.

8. Agni Purana

Agni Purana adalah Purana yang memberikan penekanan pada peran Dewa Api, atau Agni, dalam mitologi Hindu. Purana ini mencakup berbagai topik mulai dari kosmologi, etika, tata cara upacara keagamaan, hingga ilmu pengetahuan dan seni. Agni Purana juga memuat petunjuk tentang berbagai jenis ritual dan kebiasaan keagamaan yang harus diikuti oleh umat Hindu.

9. Bhavishya Purana

Bhavishya Purana adalah Purana yang memuat ramalan atau prediksi tentang masa depan. Purana ini juga membahas berbagai aspek kehidupan, termasuk etika, tata cara upacara keagamaan, dan kisah-kisah mitologis. Bhavishya Purana terkenal karena menggabungkan unsur-unsur mitologi Hindu dengan ramalan tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

10. Brahma Vaivarta Purana

Brahma Vaivarta Purana adalah Purana yang menekankan peran Dewa Brahma dalam mitologi Hindu. Purana ini membahas berbagai aspek kehidupan, ajaran agama, dan kisah-kisah mitologis. Salah satu bagian yang terkenal dari Brahma Vaivarta Purana adalah Kisah Radha-Krishna, yang menjelaskan tentang hubungan cinta antara Dewa Krishna dan Radha.

11. Linga Purana

Linga Purana adalah Purana yang memberikan penekanan pada peran Lingga, simbol Siwa, dalam agama Hindu. Purana ini mengandung ajaran-ajaran tentang pemujaan Lingga, tata cara upacara keagamaan, dan kisah-kisah mitologis yang berkaitan dengan Dewa Siwa. Linga Purana juga menjelaskan tentang konsep-konsep filosofis dalam agama Hindu, seperti karma dan moksha.

12. Varaha Purana

Varaha Purana adalah Purana yang mengambil nama dari inkarnasi Wisnu yang disebut Varaha, yaitu Dewa yang mengambil bentuk seekor babi untuk menyelamatkan bumi. Purana ini memuat berbagai kisah mitologis, ajaran agama, dan tata cara upacara keagamaan. Varaha Purana juga menjelaskan tentang berbagai aspek kehidupan, seperti etika dan tata cara sosial, serta memberikan penekanan pada pentingnya bhakti (kehambaan) kepada Dewa Wisnu.

13. Skanda Purana

Skanda Purana adalah salah satu Purana terpanjang dan paling luas dalam agama Hindu. Purana ini menekankan peran Dewa Skanda, juga dikenal sebagai Kartikeya atau Murugan, yang merupakan putra Dewa Siwa. Skanda Purana memuat berbagai kisah mitologis, ajaran agama, tata cara upacara keagamaan, dan penjelasan tentang tempat-tempat suci yang penting bagi umat Hindu.

14. Vamana Purana

Vamana Purana adalah Purana yang mengambil nama dari inkarnasi Dewa Wisnu yang disebut Vamana, yaitu Dewa yang mengambil bentuk seorang brahmana kerdil untuk mengalahkan raja setan Bali. Purana ini memuat berbagai kisah mitologis, ajaran agama, dan tata cara upacara keagamaan. Vamana Purana juga memberikan penekanan pada nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan manusia.

15. Kurma Purana

Kurma Purana adalah Purana yang mengambil nama dari inkarnasi Wisnu yang disebut Kurma, yaitu Dewa yang mengambil bentuk seekor kura-kura raksasa untuk membantu dalam penciptaan alam semesta. Purana ini memuat berbagai kisah mitologis, ajaran agama, tata cara upacara keagamaan, dan penjelasan tentang prinsip-prinsip filosofis dalam agama Hindu. Kurma Purana juga menjelaskan tentang pentingnya pemujaan terhadap Dewa Wisnu dalam berbagai bentuknya.

16. Matsya Purana

Matsya Purana adalah Purana yang mengambil nama dari inkarnasi Dewa Wisnu yang disebut Matsya, yaitu Dewa yang mengambil bentuk seekor ikan raksasa untuk menyelamatkan Manusia dan Weda dari bahaya banjir besar. Purana ini memuat berbagai kisah mitologis, ajaran agama, tata cara upacara keagamaan, dan penjelasan tentang kosmologi Hindu. Matsya Purana juga menjelaskan tentang asal usul alam semesta dan siklus penciptaan yang terus berlangsung.

17. Garuda Purana

Garuda Purana adalah Purana yang mengambil nama dari Dewa Garuda, kendaraan Dewa Wisnu yang berwujud burung elang raksasa. Purana ini terkenal karena memuat berbagai ajaran tentang etika, tata cara upacara kematian, serta penjelasan tentang alam kematian dan kehidupan setelah kematian. Garuda Purana juga memuat kisah-kisah mitologis dan petunjuk tentang tata cara pemujaan kepada Dewa Wisnu.

18. Brahmanda Purana

Brahmanda Purana adalah Purana terakhir dalam daftar 18 Purana utama. Purana ini memuat berbagai kisah mitologis, ajaran agama, tata cara upacara keagamaan, dan penjelasan tentang kosmologi Hindu. Brahmanda Purana juga menjelaskan tentang berbagai aspek kehidupan, seperti etika, tata cara sosial, dan pentingnya melaksanakan kewajiban dharma dalam kehidupan manusia.

Pembagian Jenis Purana

Pembagian Jenis Purana
Secara menyeluruh, kitab Purana dikelompokkan ke dalam 3 bagian kelompok berdasarkan isinya. Dalam pembagian jenis Purana, tercermin adanya politeisme, di mana terdapat tiga wujud kekuasaan umum yang dikenal dengan Tri Murti atau tiga dewa utama.

Ketiga wujud bagian kitab-kitab Purana tersebut memuja Dewa Brahma, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa. Berdasarkan sifat-sifat hakikat ini, setiap bagian kelompok menjadi perwujudan dari masing-masing aliran dalam agama Hindu. Berikut penjelasan mengenai 3 bagian kelompok jenis Purana:

  1. Kelompok Satvika: Kelompok ini mengutamakan Dewa Wisnu sebagai Dewatanya. Purana dalam kelompok ini cenderung menekankan ajaran-ajaran yang berkaitan dengan kebajikan, kebaikan, dan pemujaan terhadap Wisnu. Contoh Purana yang termasuk dalam kelompok ini adalah Viṣṇu Purana, Narada Purana, Bhagavata Purana, Garuda Purana, Padma Purana, serta Waraha Purana.
  2. Kelompok Rajasika Purana: Kelompok ini didedikasikan untuk Dewa Brahma. Purana dalam kelompok ini cenderung menyoroti ajaran-ajaran yang berkaitan dengan kekuasaan, penciptaan, dan aspek-aspek aktif dalam kehidupan. Contoh Purana yang termasuk dalam kelompok ini adalah Brahmanda Purana, Brahma Vaivarta Purana, Markandeya Purana, Bhavishya Purana, Vamana Purana, dan Brahma Purana.
  3. Kelompok Tamasika Purana: Kelompok ini memuja Dewa Siwa sebagai Dewatanya. Purana dalam kelompok ini cenderung menggambarkan sifat-sifat yang lebih gelap atau menekankan aspek-aspek transformasi dan perubahan dalam kehidupan. Contoh Purana yang termasuk dalam kelompok ini adalah Matsya Purana, Kurma Purana, Linga Purana, Agni Purana, Shiva Purana, dan Skanda Purana.
Buku-buku Purana
Setiap kelompok Purana memiliki karakteristik, fokus, dan ajaran tersendiri yang mencerminkan berbagai aspek dalam agama Hindu. Dengan memahami pembagian jenis Purana ini, umat Hindu dapat mendalami ajaran agama dan nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya sesuai dengan preferensi dan keyakinan.

Penutup

Purana merupakan bagian yang sangat penting dalam kesusastraan dan ajaran agama Hindu. Dengan kaya akan mitologi, sejarah, dan ajaran-ajaran spiritual, Purana menjadi sumber pengetahuan yang tak ternilai bagi umat Hindu. Melalui berbagai cerita dan kisah, Purana mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan tata cara peribadatan yang membentuk landasan kehidupan spiritual umatnya.

Dengan demikian, Purana bukan hanya sekadar kumpulan cerita kuno, tetapi juga merupakan pedoman hidup yang memberikan arahan moral dan spiritual bagi umat Hindu. Melalui penelitian, pembelajaran, dan praktik spiritual, Purana terus menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan yang tak ternilai bagi generasi Hindu masa kini dan mendatang.

Refrensi:
Posting Komentar

Posting Komentar