UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Pura Prajapati: Pura yang Terletak di Ulun Setra Atau Kuburan Sebagai Stana Pemujaan Dewi Durga

Pura Prajapati: Terletak di Ulun Setra Sebagai Stana Pemujaan Dewi Durga
Dalam alam spiritual dan keagamaan Hindu Bali, Pura Prajapati menjadi sebuah titik fokus yang memancarkan kehadiran suci Sang Hyang Widhi dan keagungan Dewi Durga. 

Kali ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang Pura Prajapati, mulai dari pengertiannya sebagai tempat pemujaan hingga mitologi yang melatarbelakangi keberadaannya. Melalui pemahaman akan kaitannya dengan Pura Dalem dan fungsi serta simbolismenya, kita akan memperoleh wawasan yang lebih utuh tentang peran dan makna Pura Prajapati dalam kehidupan dan kepercayaan Hindu Bali.

Mengenal Pura Prajapati

Mengenal Pura Prajapati atau Mrajapati
Pura Prajapati (Mrajapati; "Mraja Pati" atau Rajapati), merupakan tempat suci dalam agama Hindu Bali yang didedikasikan untuk pemujaan kepada Sanghyang Widhi dalam prabawa-Nya sebagai "Prajapati" dan Dewi Durga. Terletak di hulun setra, pura ini memiliki peran khusus dalam menghormati roh atau Atman yang masih dalam status Preta yang keluarganya belum menyelenggarakan upacara ngaben.

Menurut kutipan dari artikel Parisada Hindu Dharma Indonesia, "Pura Jenggala Hulu Prajapati". Di sinilah roh yang disebut Preta ditanamkan, menandakan pentingnya peran Pura Prajapati dalam tata cara upacara ngaben dan penghormatan terhadap leluhur.

Mitologi Pura Prajapti

Dalam mitologi Pura Prajapati, terdapat kisah yang menggambarkan hubungan erat antara Dewa Brahma dan Dewi Durga. Kisah ini terekam jelas dalam legenda turunnya Dewi Uma, yang mengalami kutukan dari Dewa Siwa menjadi Dewi Durga, yang kemudian menetap di setra itu. 

Pada suatu waktu, Dewi Durga merasa sangat lapar, tetapi tidak ada yang dapat dimakannya. Dalam keadaan lapar tersebut, Dewi Durga memohon santapan kepada Dewa Brahma. Sang Dewa memberikan izin kepada Dewi Durga untuk menjadikan manusia yang hidup secara adharma sebagai santapannya. Tak hanya itu, Dewa Brahma juga memberikan kekuatan gaib kepada Dewi Durga berupa berbagai jenis penyakit untuk menghancurkan orang-orang yang hidup secara adharma, sekaligus sebagai sarana peleburan bagi manusia yang telah waktunya meninggalkan dunia yang fana ini.

Pelinggih dan Fungsi Pura Prjapati

Pura Prajapati, sebagai bagian dari Pura Kahyangan Tiga, dibangun di ulu setra dengan bentuk padma capah dan babaturan sthana yang dikenal sebagai sadahan setra. Di sini, Pura Prajapati berperan sebagai tempat pemujaan Dewi Durga dan juga sebagai sthana Sang Hyang Panca Maha Bhuta, mewakili berbagai unsur pembentuk alam semesta.

Dalam wujudnya sebagai Bhuta Sweta, Bhuta Rakta, Bhuta Jenar, Bhuta Ireng, Bhuta Mancawarna, Bhuta Ulu Singha, Bhuta Ulu Gajah, Bhuta Brahma, Bhuta Yaksa, Bhuta Siwa Geni, dan Bhuta Udug Basur, Pura Prajapati memiliki tanggung jawab mengurus kematian manusia. Meskipun terkadang dianggap angker, Pura Prajapati memiliki dua fungsi utama:

  1. Tempat pemujaan Dewa Brahma Prajapati, sebagai pencipta semesta alam, yang terjadi pada saat piodalan dari Pura Prajapati sendiri. Saat piodalan, mantra-mantra khusus diucapkan untuk menghormati Dewa Brahma Prajapati sebagai pencipta.
  2. Tempat pemujaan Dewi Durga, terutama terlihat dalam upacara ngaben. Mantra-mantra yang diucapkan dalam upacara tersebut ditujukan kepada Dewi Durga sebagai pemegang kekuatan gaib untuk melindungi dan mengatur perjalanan roh setelah kematian.

Kaitan Pura Prajapati dengan Pura Dalem

Kaitan Pura Prajapati dengan Pura Dalem
Pura Prajapati sebagai tempat pemujaan alam kosmis memiliki hubungan yang sangat erat dengan Pura Dalem dan setra. Untuk menetralisir kekuatan positif dan negatif yang timbul dari praktik-praktik ajian Durga, dilakukan aktivitas ritual dan persembahan sebagai bentuk yadnya di Pura Dalem. Pura Dalem merupakan stana Dewa Siwa yang bertujuan untuk mendapatkan kerahayuan dan terhindar dari pengaruh negatif dua kekuatan tersebut, yaitu Mrajapati dan setra.

Pura Prajapati dianggap sebagai stana Dewi Durga dan Hyang Panca Maha Bhuta. Hal ini juga dijelaskan dalam Lontar Anda Bhuwana, yang menyebutkan Pura Prajapati sebagai tempat bersemayamnya Bhatara Paramestiguru dan Bhatari Durga ketika mereka turun ke dunia ini. Pura Prajapati dan Pura Dalem menjadi penting dalam menjaga keseimbangan spiritual dan melindungi manusia dari pengaruh negatif, sekaligus sebagai upaya untuk mencapai kesucian dan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari.

Penutup

Pura Prajapati, sebagai salah satu tempat suci dalam agama Hindu Bali, memegang peran yang penting dalam menjaga keseimbangan spiritual dan menghormati siklus kehidupan. Dengan dedikasinya untuk memuja Sang Hyang Widhi dalam prabawa-Nya sebagai "Prajapati" dan Dewi Durga, serta peran pentingnya dalam upacara ngaben dan ritual lainnya, Pura Prajapati menjadi simbol spiritual yang kaya akan makna.

Melalui mitologi, fungsi, dan kaitannya dengan Pura Dalem, Pura Prajapati mengajarkan tentang pentingnya menjaga harmoni antara alam semesta, manusia, dan alam roh. Dengan demikian, Pura Prajapati tidak hanya merupakan tempat ibadah, tetapi juga cerminan dari kepercayaan, tradisi, dan filsafat Hindu Bali yang mendalam.
Posting Komentar

Posting Komentar